Tuesday , July 1 2025
Home / Bali / Pelukis Sanur Gelar Pemeran Bertajuk ‘ Soul of Sanur ‘

Pelukis Sanur Gelar Pemeran Bertajuk ‘ Soul of Sanur ‘

Denpasar, Kamis 06 Oktober 2022

 

Pelukis Sanur Gelar Pemeran Bertajuk ‘ Soul of Sanur ‘

 

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id – Sanur, selain dikenal dengan wilayah turis tertua di pulau Bali bahkan di Indonesia, tmSanur juga dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan seni rupa di Bali yang penting.

Para seniman Sanur mampu mengembangkan kekhasannya dengan menyerap berbagai corak seni lukis disekitarnya, terutama pengaruh dari pergerakan seni lukis di Ubud dan sekitarnya. Seperti dari Pita Mahapada era 1930-an. Corak seni lukis khasinilah yang kemudian dikenal sebagai “Mahzab Sanur” atau “Sanur School” yang menonjolkan tema-tema fauna, dunia bahari dana deganerotis. Hal itu diungkapkan IB Putu Sutama, pada acara jumpa pers Soul Of Sanur,  di hotel Grya Santrian, Sanur, Kamis (06/10/2022).

Lanjutnya, letak geografisnya menjadikan Sanur secara historis, politik, ekonomi dan budaya menjadi penting karena menjadi pintu masuk pasukan Belanda yang mengakibatkan perang puputan Badung di awal abad 20, lalu dijadikan wilayah turisme oleh pemerintah kolonial, dan kemudian di era setelah kemerdekaan, Presiden Sukarno mendirikan hotel modem pertama di Bali.

Sanur sejak awalbsudahbdidatangi oleh para seniman asing yang terpengaruh suasana dan kemudian menetap, seperti Le Mayeur de Merpres(1880 — 1958) asal Belgia yang kemudian memiliki museum lukisan dengan Namanya.

Sempat juga pelukis Donald Fiend asal Australia yang membangun studio dan rumah pada pertengahan 1960an.Tetapi yang paling signifikan adalah dua saudara asa Jerman yang mempunyai usaha akuarium ikan tropis, Hans dan Rolf Neuhaus (dikenaldengan Tuan Be) yang bertemandengan Walter Spies , didekat pantai Shindu.

“Mereka berperan sebagai marketing ratusan hasilkarya-karya para seniman Sanur dan sekitarnya, seperti karya I Made Pica (1915-1946), dan Ida Bagus Nyoman Rai Tengkeng (1915 — 2000),” jelasnya.

Menurut catatan Adrian Vicker , jumlah anggota Sanur School pada ketika itu kurang lebih 60 seniman, antara lain Ida Bagus Nyoman RaiGeria (1901-82), I Made Pica, IB Nyoman Rai Tengkeng atau Klingking, | Sukarya (1922 — 88), | Gusti Putu Rundu (1918-93), Ida BagusSondag (? – 1937) , Ida BagusPugug (19192006), ida BagusKetutSunia (190690)dan lainnya. Mereka kebanyakan dari keluarga Brahmana.

“Para pelukis Sanur tersebut umumnya mempunyai kecenderungan bermain, punya dorongan kuat bereksperimentasi dalam warna, komposisi, penggunaan stilasi untuk mengisi keseluruhan bidang gambar atau mengosongkannya untuk menciptakan pemandangan pantai Sanur yang sangat berbeda,” katanya.

Perupa HPS 7 Oktober 2022 di Griya Santrian Sanur adalah Donik Dangin, Ida Bagus Ariana, Ida Bagus Putu Gede Sutama, Ida BagusRai Janardana, Ida BagusMayun ida Bagus Putu Purwa, I Nyoman Sani, I Made ‘Dollar’ Astawa, I Made Sudibia, I Wayan Paramarta, Kadek Dwi Armika, Teja Astawa, dan Wayan Apel Hendrawan.

IB Putu Sutama menambahkan, pada dasarnya kehidupan masyarakat Sanur dan Bali pada umumnya lekat dengan kesenian secara ritual-tradisi.

Pada pameran HPS kali ini, seniman yang terlibat sebanyak 14 seniman dan sebanyak 56 karya 3 dimensi dan 4 dimensi.Katanya, ada banyak perbedaan namun juga sekaligus benang merah.

Perbedaan utama adalah penggunaan istilah singkatan himpunan “Pelukis” Sanur, menjadi “Perupa” Sanur.

Hal ini menandai perubahan paradigma dalam memahami praktek seni yang dahulu selalu di dominasi seni lukis, yang dalam perkembangannya sekarang banyak terpengaruh dunia luar dan dinamika senirupa internasional/ global. Interaksi yang intens dalam kehidupan masyarakat Sanur sekarang. Dengan disertakan karya karya patung dan instalasi seperti karya dari l.B Putu Gede Sutama yang menampilkan dua patung dengan bahan kayu berasal dari dayung dan alat pertanian dan kemudika paljukung yang mengasosiasikan kepada bentuk binatang Tikus dan Capung, yang penuh simbolik. Sedangkan perupa Donik Dangin menghadirkan perahu jukung utuh dengan badan yang dipenuhi lukisan sehingga memberikan makna artistik yang baru pada perahu tersebut. Berbeda dengan Kadek Dwi Armika yang menampilkan instalasi layang-layang, dibuat dengan bentuk bentuk struktur arsitektural, Suatu perpaduan harmonis antara seni dan teknik.

Dalam medium lukisan , Ida Bagus Putu Purwa menampilkan berbagai fragmen kehidupan keseharian pesisir pantai Sanur saat ini dengan khas di setiap kanvasnya, termasuk elemen binatang laut, turis, penyelam, perahu dan sebagainya. Sedangkan l Nyoman Sani menampilkan lukisan dari abstraksi yang berasal dari olahan bentuk kerang dengan garis-garis ritmis yang imajinatif. | Made’Dollar’Astawa lukisan-lukisannya diawali dengan “ketidak-sengajaan” menciptakan pola-pola abstrak dari sampah plastik yang hinggapdiataskanvasnya, yang kemudian ditimpali cipratan-cipratan cat yang enerjik.

Berbeda dengan karya karyal.B Rai Janardana menampilkan keseharian pantai atau lalu – lintas dijalan raya Sanur yang terusber kembang dan semakin sesak dengan kendaraan bermotor ,mereka mdinamikasosial -ekonomi secara
realis. (080)

 

 

548

Check Also

Pembiaran Berujung Kasus

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 Pembiaran Berujung Kasus   Akademisi Universitas Udayana, Prof. Made Arya …

indonesiaexpose.co.id

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 80