Wednesday , July 2 2025
Home / Bali / Karantina Bali  dan  BC  Gagalkan Penyelundupan  Benih  Lobster  Senilai Rp.3,1 Milyar

Karantina Bali  dan  BC  Gagalkan Penyelundupan  Benih  Lobster  Senilai Rp.3,1 Milyar

Denpasar, Minggu  08  September  2024

Karantina Bali  dan  BC  Gagalkan Penyelundupan  Benih  Lobster  Senilai Rp.3,1 Milyar

 

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – Petugas Karantina Bali bersama petugas Bea dan Cukai Bandara International I Gusti Ngurah Rai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) jenis pasir (Panulirus spp) yang akan dibawa menuju Singapura.

Tidak main- main jumlahnya sekitar 31.850 dengan perkiraan nilai barang kurang lebih Rp3,1 miliar. BBL tersebut dikemas dalam 23 kantong plastik dan dimasukkan dalam sebuah koper serta tas ransel.

Kepala Karantina Bali Heri Yowono mengatakan dampak dari eksploitasi penangkapan liar benih bening lobster akan menjadikan negara kehilangan lobster lobster besar dan ini pastinya berdampak pada kerugian ekonomi negara yang sangat besar.

“Sehingga ada pengaturan penangkapan dan pembudidayaan lobster dan ini menjadi salah satu fokus karantina dalam mencegah penyelundupan BBL oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan pribadi.” ungkap Heri Yuwono, Jumat (6/9) di Denpasar.

Penyelundupan BBL melanggar Pasal 87 Jo Pasal 34 UU nomor 21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan dan Pasal 92 Jo Pasal 26 UU nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan.

Dalam pemeriksaan petugas, tersangka pembawa BBL tidak dapat menunjukan dokumen untuk pengeluaran BBL yang dipersyaratkan. Tersangka mengaku mendapatkan BBL dari Banyuwangi, dan sebelum dibawa ke Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk terbang ke Singapura, dilakukan re-packing di rumahnya di daerah Sesetan.

Untuk upaya penyelamatan BBL, setelah dilakukan pencacahan dan penyisihan, BBL diserahkan ke PSDKP/BPSPL KKP untuk dilepasliarkan.

(112)

420

Check Also

Renungan Joger

Bali, Selasa  01  Juli  2025 Renungan  Joger 75

Pembiaran Berujung Kasus

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 Pembiaran Berujung Kasus   Akademisi Universitas Udayana, Prof. Made Arya …