Friday , April 19 2024
Home / Bali / Jaga Kestabilan Harga, KPwBI Bali Gelar HLM di Bangli

Jaga Kestabilan Harga, KPwBI Bali Gelar HLM di Bangli

Denpasar, Jumat  01  November  2019

 

Jaga Kestabilan Harga, KPwBI Bali Gelar HLM di Bangli

 

 

 

BALI, INDEX  – High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bangli  dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2019, bertempat di Ruang Rapat Krisna, Kantor Bupati Kabupaten Bangli.

HLM TPID Kabupaten Bangli dipimpin langsung oleh Bupati Bangli, I Made Gianyar, selaku Ketua TPID Kabupaten Bangli, didampingi oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Bali.

HLM juga menghadirkan narasumber Kepala BPS Kabupaten Bangli, I Made Antara Yasa.

HLM  dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Bangli melalui  evaluasi dan tindak lanjut dalam pelaksanaan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).

Bupati menyebutkan bahwa pentingnya dokumentasi dalam setiap kegiatan TPID Kabupaten Bangli dapat mendukung penilaian pada TPID Berprestasi Tingkat Nasional.

Selain itu, Bupati selalu cepat tanggap apabila terjadi ketidakstabilan harga di masyarakat, seperti fenomena yang terjadi saat ini permasalahan ikan mujair di Desa Trunyan.

Sebagai langkah awal, Bupati menginstruksikan seluruh ASN (Aparat Sipil Negara) untuk menyerap seluruh kelebihan produksi ikan mujair yang disesuaikan dengan jabatannya.

Selain itu, dalam hal menjaga ketahanan ketersediaan air di Bangli, telah diberikan insentif kepada petani khususnya petani di daerah aliran sungai agar tetap menjaga ketersediaan air di Bangli dengan cara tetap menanam pohon bambu dan tidak beralih menanam tanaman jeruk.

Bupati menyampaikan juga kepada OPD-OPD untuk dapat melaksanakan kebijakan Pemerintah dalam pembangunan cold storage yang sejatinya akan direalisasikan pada tahun 2020 untuk menjaga kestabilan harga komoditas yang sering berfluktuatif karena didorong oleh supply dan demand.

Begitupun Bupati juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas pendampingan Bank Indonesia Prov. Bali selama ini dalam pengembangan klaster-klaster di Bangli, seperti klaster kopi dan bawang merah.

Selanjutnya, Bank Indonesia memaparkan terkait perkembangan inflasi dan proyeksi inflasi Provinsi Bali, perkembangan harga komoditas strategis di Bangli, serta rekomendasi jangka pendek maupun menengah dalam pengendalian inflasi di Bangli.

Bank Indonesia tetap akan mensupport secara penuh pengembangan ekonomi juga pengendalian inflasi daerah di Bangli.

” Salah satu rekomendasi yang diberikan diantaranya BI akan membantu memfasilitasi Bangli dalam kerjasama perdagangan antar daerah di Bali maupun dengan daerah lain seperti dengan Jakarta, guna menyalurkan komoditas-komoditas yang dihasilkan di Bangli termasuk komoditas yang saat ini mengalami oversupply,” tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho kemarin.

Selain itu, OPD menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi dan beberapa isu terkait inflasi salah satunya berasal dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang menyampaikan kekhawatirannya dalam pasokan bawang merah dan cabai (bumbu-bumbuan), sedangkan untuk pasokan daging ayam dan daging babi pasokan terjaga. Kekhawatiran pada pasokan bawang merah dan cabai terutama karena musim kemarau panjang sehingga berdampak pada gagal tanam petani.

Sementara itu, terdapat permasalahan oversupply tomat dan ikan mujiar yang terjadi di Bangli saat ini.

“Adanya oversupply ikan karena sedang berlangsungnya panen raya di Bangli dan Jawa yang menyebabkan pasokan ikan khususnya ikan air tawar berlimpah. Untuk itu, Bangli memerlukan solusi jangka panjang terkait permasalahan ikan, khususnya ikan mujair agar tidak mematikan petani ikan di Bangli,” ungkapnya.

Bank Indonesia menyampaikan rekomendasi terkait komoditas-komoditas yang mengalami kelebihan produksi di Bangli, di antaranya dapat dilakukan melalui peningkatan kerjasama antar daerah di Bali dalam upaya memenuhi kebutuhan penduduk Bali yang sejumlah 4,2 juta serta ditambah wisatawan (wisnus maupun wisman) sekitar lebih dari 10 juta jiwa lebih.

Selain itu, dapat juga dilakukan pengembangan produk hilirisasi, seperti ikan mujair kering, tomat pasta, saus tomat dan saus cabai.

Ke depan Pemerintah melalui BUMD pangan dapat memulai untuk membeli cold storage untuk penyimpanan daging.

(*)

287

Check Also

Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I DPRD Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Walikota Denpasar TA. 2023

Tabanan, Rabu  17  April  2024 Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I DPRD Denpasar Apresiasi Capaian …

Renungan  Joger

Bali, Rabu  17  April  2024 Renungan  Joger   100