Debat Kedua Pilkada Buleleng 2024, Sugawa-Suardana Soroti Ketahanan Energi dan Pelestarian Lingkungan

Buleleng, Jumat  15  November  2024

Debat Kedua Pilkada Buleleng 2024, Sugawa-Suardana Soroti Ketahanan Energi dan Pelestarian Lingkungan

 

Debat publik kedua bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng 2024, Selasa (12/11/2024). (Foto:KPU Buleleng)

 

Bali,indonesiaexpose.co.id  – Debat publik kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Buleleng yang diselenggarakan oleh KPU Buleleng sangat interaktif pada Selasa (12/11/2024) malam.

Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh dan masyarakat Buleleng ini dibuka oleh Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, yang mengapresiasi kehadiran semua pihak dalam keadaan sehat.

“Debat terbuka ini menjadi ajang bagi para calon untuk menunjukkan visi dan misi mereka guna menyelesaikan persoalan dan memajukan Buleleng secara berkelanjutan,” terang Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana dalam sambutanya.

Tema debat kali ini adalah “Menyelesaikan Persoalan Buleleng Menuju Buleleng Maju Berkelanjutan,” dengan fokus pada pengembangan transportasi publik, penegakan hukum, konservasi lingkungan, ketahanan budaya, dan ketahanan energi.

Dalam sesi ini, pasangan calon nomor urut 1,Dr.I Nyoman Sugawa Korry dan Dr. Gede Suardana, mengusung berbagai program transformasi bagi Buleleng dengan titik fokus pada pembangunan infrastruktur, pengelolaan lingkungan hidup, ketahanan energi, dan kesejahteraan sosial.

Di awal pemaparannya, Sugawa Korry menyatakan harapannya bahwa debat publik ini dapat memberikan pencerahan politik kepada masyarakat. “Sebagai kabupaten terbesar di Bali, Buleleng telah melakukan pembangunan di berbagai sektor, tetapi masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar. Melalui debat ini, kami berharap dapat membangun pemahaman politik yang lebih baik dan komprehensif bagi masyarakat,” ucap Sugawa Korry.

Dalam bidang transportasi, pasangan ini berencana membangun Bandara Bali Utara dan meningkatkan fungsi Pelabuhan Celukan Bawang serta Sangsit. Mereka juga akan mengoptimalkan moda transportasi bus di perkotaan dan antarkecamatan, serta menyiapkan dermaga untuk menunjang pariwisata.

“Kami juga akan memperkuat ketahanan energi dengan pembinaan SPBU, distribusi energi lancar, dan memanfaatkan energi matahari serta tenaga air,” katanya.

Pasangan ini pun berkomitmen untuk mengelola potensi gas alam Blok Agung 1 di Bali Utara, dengan cadangan energi yang diperkirakan bernilai 2,2 triliun dolar AS. “Potensi ini sangat besar dan harus dimanfaatkan untuk kemajuan Buleleng,” ucap Sugawa.

Mereka juga merencanakan pengelolaan sampah hingga ke hilir serta menjaga keberlanjutan hutan lindung dan lahan produktif. “Kami hadir untuk perubahan, sesuai pesan founding father kita, Dr. Moerad Abdul Ghani, bahwa pantang untuk putus asa dalam menghadapi tantangan,” paparnya.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna, menyampaikan tantangan yang dihadapi Buleleng dari aspek alam, manusia, dan budaya.

“Alih fungsi lahan produktif, masalah sampah plastik, dan ancaman kerusakan ekosistem menjadi tantangan serius,” ujar Sutjidra. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi sampah plastik, serta mengatasi polusi udara, air, dan tanah di wilayah tersebut.

Pasangan nomor urut 2 juga menyoroti maraknya peredaran narkotika serta pengaruh budaya luar yang mengikis identitas budaya Bali. “Buleleng maju yang kami bayangkan adalah kabupaten yang makmur dan sejahtera, tanpa mengesampingkan akar budaya dan kearifan lokal,” ujarnya. Mereka berharap untuk memajukan Buleleng secara ekonomi dengan tetap menghargai lingkungan, budaya, dan tradisi.

Debat ini dibagi menjadi enam segmen, mulai dari penyampaian visi misi hingga sesi tanya jawab dan pernyataan penutup. Kedua pasangan calon memanfaatkan momen ini untuk memberikan gagasan mereka terkait pembangunan Buleleng, dalam upaya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan menginspirasi para pemilih yang akan mencoblos pada 27 November 2024.
(061)