Tuesday , June 24 2025
Home / Bali / LDII Bali : Rayakan Idul Adha 1446 H Dengan Tradisi Ngejot

LDII Bali : Rayakan Idul Adha 1446 H Dengan Tradisi Ngejot

Denpasar, Jumat  06  Juni  2025

LDII Bali : Rayakan Idul Adha 1446 H Dengan Tradisi Ngejot

 

Perayaan Idul Adha 1446 H di halaman Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali, Denpasar,Jumat (6/6/2025).

Bali, indonesiaexpose.co.id – Perayaan Idul Adha 1446 H di halaman Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali selalu menjunjung rasa toleransi dan kerukunan antar-umat beragama.

Tanpa pandang agama, sejumlah warga terlibat saat pelaksanaan kegiatan pemotongan daging kurban. Terlihat para pecalang atau petugas keamanan desa adat menjaga keamanan di masjid dan di kantor LDII.

Ketua LDII Bali Olih Solihat Karso dalam sambutanya mengatakan, panitia daging kurban lalu membagikan daging kepada ke rumah warga non-muslim sebagai bentuk silaturahmi. Pembagian daging kurban ini disebut dengan tradisi ngejot (dalam bahasa Bali artinya adalah membagi), yang sudah berlangsung sejak abad 15 lalu sampai hari ini.

” Pada perayaan Idul Adha 1446 H ini ada 145 ekor sapi dan 273 ekor kambing yang disembelih, Hewan kurban itu diperoleh dari sumbangan masyarakat.LDII membagikan sekitar 10 ribu paket daging kurban kepada umat non-muslim untuk merayakan Idul Adha,” terang Olih Karso didampingi
Wakil Ketua, H. Hardilan, SH., dan Sekretaris LDII Bali Agus Purnadi, di Denpasar, Jumat (6/6/2025).

Sementara ketua MDA Bali Ida Pelingsir Agung Putra Sukahet menambahkan, prinsip Ukhuwah Islamiyah dalam Islam sebenarnya mirip dengan konsep menyama braya dalam agama Hindu, yang sama-sama menekankan pentingnya persatuan dan saling menolong.

“Pada saat leluhur Ida Dalem Waturenggong (Raja Bali ke-IV) mengajak umat Islam dari Blambangan ke Kampung Gelgel, di situ sudah dikembangkan tradisi ngejot ini. Antar-agama, antar-suku bangsa, sebagai bentuk kekuatan Indonesia, bentuk kerukunan,” kata Bandesa Agung atau Ketua Majelis Desa Adat Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, di Gedung LDII Bali, Jumat (6/6/2025).

Dia berharap tradisi ngenjot ini terus dijalankan demi menjaga hubungan baik antar-umat beragama di Bali.

“Jadi intinya agama itu tidak memusnahkan persaudaraan kita tapi akan memupuk persaudaraan kita. Itu sebenarnya artinya, biar ikhlas berkorban dan ikhlas berbagi,” kata Sukahet.

Terkait Kesehatan Hewan dikatakan Agus Purnadi mengatakan, bahwa hal itu sudah diseleksi dari sebelumnya, jadi disarankan hewan Qurban itu harus sehat, termasuk telinganya harus lengkap, kalau potong lebih dari setengah tidak boleh, kalau hanya dicoel sedikit tidak apa, kemudian tanduk juga tidak boleh patah, kesehatan juga dilihat dari kuku dan mulutnya.

“Mudah-mudahan di tahun depan kita bisa berkurban lebih banyak lagi. Bukan saja kepada umat Islam, kami berikan kepada sesama umat yang ada di Bali,” pungkasnya.

(080)

176

Check Also

Ni Luh Djelantik, Senator Bali, Respon Keluhan Masyarakat terkait Kualiatas BBM Pertalite

Denpasar, Senin  23  Juni  2025 Ni Luh Djelantik, Senator Bali, Respon Keluhan Masyarakat terkait Kualiatas …

Empat Fraksi DPRD Bali Sampaikan Catatan Kritis atas Raperda RPJMD 2025–2029 dan APBD 2024 di Rapat Paripurna ke-19

Denpasar, Senin  23  Juni  2025 Empat Fraksi DPRD Bali Sampaikan Catatan Kritis atas Raperda RPJMD …