Thursday , December 25 2025
Home / Bali / BALIGIVATION 2025 : Destinasi Wisata Kelas Dunia, Bali Strategis jadi Role Model Digitalisasi di Indonesia

BALIGIVATION 2025 : Destinasi Wisata Kelas Dunia, Bali Strategis jadi Role Model Digitalisasi di Indonesia

Denpasar, Senin 10 November  2025

BALIGIVATION 2025 : Destinasi Wisata Kelas Dunia, Bali Strategis jadi Role Model Digitalisasi di Indonesia

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – Sebagai destinasi wisata kelas dunia, Bali memiliki posisi strategis untuk menjadi role model digitalisasi yang inklusif di Indonesia. Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta pada puncak acara Bali Digital Innovation Festival (BALIGIVATION) 2025 yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, sebagai wujud nyata akselerasi digitalisasi di Pulau Dewata.

Puncak acara yang berlangsung pada Senin, 10 November 2025 di Sanur Denpasar, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dihadiri pula Asisten Gubernur Bank Indonesia Dicky Kartikoyono, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Kementerian Ekonomi dan Kreatif Muhammad Neil El Himam, Gubernur Bali yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr. drh. Luh Ayu Aryani, M.P, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja.

Pada puncak BALIGIVATION diresmikan strategi dan inovasi untuk mengakselerasi digitalisasi di Bali, antara lain :

  1.  Roadmap TP2DD se-Provinsi Bali Tahun 2026-2030
  2.  Peluncuran Program Starterpack Simcard & UE dalam rangka mendukung Bali Smart Tourism
  3. Peluncuran Festival Pasar Rakyat Bali Go Digital
  4. Peluncuran QRIS Tap Mall di Mall Bali Galeria sebagai Mal S.I.A.P QRIS Tap, serta
  5. Awarding Ceremony perlombaan BALIGIVATION 2025 serta QJI Bali dan Balinusra.

Rangkaian kegiatan BALIGIVATION ini juga mencakup berbagai perlombaan yang diikuti berbagai pihak, seperti Semeton Banjar Digital (SANDI), Semeton Eling Digital, Cerdas Cermat Digital, Inovasi Digital, serta pitching “How Digital Are You?”.

Dalam keynote speech-nya, Filianingsih Hendarta menyampaikan transformasi sistem pembayaran Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami lompatan besar. QRIS kini digunakan oleh lebih dari 58 juta pengguna dan 41 juta merchant hingga Triwulan III 2025, dengan nilai transaksi menembus Rp1,9 kuadriliun.

Angka ini menegaskan sistem pembayaran digital di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan ekonomi nasional.

Selain itu, sebagai destinasi wisata kelas dunia, Bali memiliki posisi strategis untuk menjadi role model digitalisasi di Indonesia. “QRIS juga bukan jago kandang karena bisa transaksi lintas batas hingga Jepang. Bahkan ke depan QRIS akan diperluas ke Tiongkok dan Korea. Jadi mereka bisa gunakan saat ke Bali,” ungkapnya.

Filianingsih menambahkan kemudahan transaksi menjadi bagian penting dari pengalaman wisatawan di Bali dan berbagai destinasi wisata lainnya
di Indonesia.

Bank Indonesia bersama mitra strategis meluncurkan tiga inisiatif utama untuk memperkuat ekosistem pembayaran digital di sektor pariwisata:

  • Indonesia Tourist Travel Park, yang akan berisi SIM Card, UE Chipbased, dan panduan registrasi e-wallet (UE server-based).
  • Buku Pedoman QRIS Wisata Nusantara, yang berisi rekomendasi destinasi wisata unggulan, aktivitas budaya, kuliner, dan pengalaman lokal autentik di berbagai wilayah Indonesia
  • Tourism Information Center sebagai One-Stop Service yang menyediakan layanan informasi, dan bantuan perjalanan.

“Ketiga inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang ramah wisatawan dan semakin siap menuju ekosistem pariwisata yang cashless dan digital,” jelas Filianingsih.

Gubernur Bali, diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr. drh. Luh Ayu Aryani, M.P, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan BALIGIVATION.

Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang inspiratif untuk menciptakan inovasi demi Bali yang lebih baik, berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Sebagai upaya mewujudkan Bali sebagai Pulau Digital, Pemerintah Provinsi Bali menetapkan tiga arah kebijakan utama yaitu membangun kebijakan digital dari hulu ke hilir, memperluas infrastruktur digital hingga pelosok, dan meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik serta kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Festival ini menjadi wadah nyata untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi, mewujudkan Bali Pulau Digital yang terhubung, inklusif, dan berdaya saing tinggi berbasis teknologi dengan tetap berlandaskan nilai-nilai adat”, jelas Ayu.

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan Muhammad Neil El Himam yang menyampaikan bahwa potensi ekonomi kreatif di Indonesia dan di Bali sangat besar dan perlu didukung oleh Transformasi Digital. Nilai pasar ekonomi kreatif Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar USD 200 miliar pada tahun 2030, dengan dukungan lebih dari 143 juta pengguna media sosial.

Ke depan, diperlukan penguatan kolaborasi dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan, sejalan dengan asta ekraf, yaitu delapan arah kebijakan utama pengembangan ekraf nasional.

”Hal ini menjadi kunci dalam mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Neil.

KpwBI Bali Erwin Soeriadimadja juga menyampaikan semangatnya atas penyelenggaraan BALIGIVATION 2025. Dijelaskan pertumbuhan ekonomi Bali tercatat tinggi mencapai 5.88% yoy pada triwulan III 2025 melebihi rata-rata nasional dan menduduki peringkat ke-4 secara nasional.

Sektor pariwisata masih menjadi penggerak utama ekonomi Bali, seiring dengan tingginya kunjungan wisatawan. Hal ini juga memperkuat besarnya potensi pariwisata di Bali untuk menyumbang devisa pariwisata hingga mencapai 64,29%.

“Apa yang telah dicapai Bali dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik tidak lepas dari ekspansi digitalisasi di Provinsi Bali yang semakin masif. Digitalisasi di Bali telah menjadi mesin penggerak pertumbuhan, dan terlebih lagi turut mendorong kesejahteraan masyarakat,” tutur Erwin.

Hal tersebut dapat digambarkan melalui 3 transmisi digitalisasi, yaitu inflasi yang terjaga, inklusi keuangan, serta akses pasar yang lebih luas. Kesemuanya ini dapat terwujud melalui 3C: commitment, collaboration, dan communication.

Usai puncak acara BALIGIVATION 2025 dilanjutkan dengan Launching Program Starter Pack & UE dalam mendorong Bali Digital Tourism di Tourism Information Center Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Peluncuran Program Starter Pack & UE (User Experience) ini bertujuan untuk mendorong Bali Digital Tourism. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta didampingi Ketua PHRI Bali Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja serta undangan lainnya.

Program ini diharapkan dapat memperkuat pengalaman wisata digital bagi wisatawan serta meningkatkan adopsi layanan berbasis digital di sektor pariwisata dan UMKM.

(110)

333

Check Also

Libur Nataru 2025–2026 : Wisatawan ke Bali Meningkat, Isu Penurunan Kunjungan Tidak Benar

Badung , Rabu  24  Desember  2025 Libur Nataru 2025–2026 : Wisatawan ke Bali Meningkat, Isu Penurunan …

Renungan  JOGER

Bali, Rabu  24  Desember 2025 Renungan  JOGER 99