Tuesday , July 1 2025
Home / Bali / DPRD Harap Ada Ganti Rugi soal Blackout di Bali

DPRD Harap Ada Ganti Rugi soal Blackout di Bali

Denpasar, Senin 19 Mei 2025

DPRD Harap Ada Ganti Rugi soal Blackout di Bali

 

Rapat DPRD Bali dan PLN UID Bali di DPRD Bali, Senin (19/5/2025).(foto/putri:indonesiaexpose.co.id)

Bali, indonesiaexpose.co.id – Black out (pemadaman total) listrik di Bali yang terjadi, Jumat (2/5/2025) lalu mendapat sorotan tajam dari DPRD Provinsi Bali. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali berharap ada ganti rugi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada masyarakat yang terdampak blackout.

Ketua Komisi II DPRD Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih menilai PT PLN (Persero) harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan, terutama bagi sektor-sektor vital seperti pariwisata, rumah sakit, dan pelayanan publik, apalagi masyarakat termasuk di Bali saat ini sedang berada di tengah krisis ekonomi.

Menurut Ajus Linggih, panggilan akrabnya, black out yang berlangsung lebih dari 12 jam bahkan berlanjut keesokan harinya, merupakan bentuk kelalaian yang berdampak serius pada perekonomian daerah. Ia menegaskan kompensasi berupa diskon tarif listrik hingga 50 persen selama enam bulan kepada masyarakat Bali adalah bentuk ganti rugi yang layak.

Komisi II DPRD Bali juga menyoroti fakta bahwa PLN pernah memberikan diskon tarif hingga 50 persen, langkah serupa seharusnya bisa dilakukan kembali pasca black out.

Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nyoman Suyasa, mengatakan blackout memberikan dampak buruk pada citra Bali. Hal tersebut dikhawatirkan bakal membuat dunia luar berpikir Bali belum siap dengan mandiri energi.

“Itulah yang menjadi kekhawatiran kami. Nanti itu menjadi isu yang liar di mancanegara bahwa Bali belum siap. Sekarang penekannya di situ,” sebut Suyasa.

Suyasa mendorong agar Bali ke depannya bisa segera mandiri energi. Terlebih, sebelumnya rencana mandiri energi telah disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

“Kami mengharapkan supaya rencana-rencana itu agar segera terealisasi. Kan sudah dari lima tahun rencana ini tentang kemandirian energi ini di Bali, cuma belum bisa jalan,” ujar Suyasa.

Suyasa menilai energi baru terbarukan juga menjadi suatu solusi yang terbaik bagi Bali. Mengingat, Bali merupakan destinasi wisata

Senior Manager Distribusi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Putu Eka Astawa, dalam kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Bali. Dia menyebut gangguan menjadi evaluasi bagi pihaknya.

“Kejadian gangguan ini tentu menjadi evaluasi kepada kami secara keseluruhan, tidak hanya pada sisi jaringan, tetapi juga sisi pembangkitan. Kami dari sisi internal melakukan audit secara keseluruhan,” kata Putu Eka Astawa.

Eka mengatakan blackout disebabkan murni dari sisi teknis.

Ia memastikan tidak ada unsur sabotase ataupun hacker. Menurutnya, secara umum padam meluas terjadi karena gangguan disisi transmisi dan kabel serta masih dilakukan investigasi lebih lanjut

Sementara, terkait kompensasi akibat padam meluas tersebut Putu Eka Astawa menjelaskan, PLN pusat tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait data para pelanggan yang terdampak.

“PLN Masih melakukan evaluasi terhadap kompensasi ini akan dituangkan atau dibayarkan melalui mekanisme yang berlaku, apakah nanti dalam bentuk pengurangan tagihan bulan berikutnya atau dalam bentuk token,” jelas Eka.

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali Susana menegaskan bahwa pemberian diskon tarif bukan wewenang PLN, melainkan pemerintah pusat.

“Yang memberikan diskon tarif itu pemerintah, bukan PLN. Kami mengikuti arahan pemerintah Kalau pemerintah, PLN tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” kata Eka Susana dikonfirmasi Senin malam kemarin.

Terkait permintaan kompensasi, PLN menyatakan masih menunggu hasil investigasi atas penyebab gangguan Meski sebelumnya disebutkan adanya gangguan kabel bawah laut, namun klasifikasi penyebab apakah tergolong force majeure atau gangguan teknis lainnya belum diumumkan secara resmi.

“Masalah kompensasi itu ada dalam Peraturan Menteri ESDM. Harus dibahas dulu apakah ini masuk kategori force majeure atau bukan. Kalau nanti sudah jelas penyebabnya, baru bisa disiapkan bentuk kompensasinya seperti apa,” sambungnya.

“Kami sampaikan informasi bahwa PLN sedang melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penguatan jaringan distribusi listrik yang memerlukan pengaturan operasional atau manajemen beban,” pungkasnya.

Pemeliharaan dilakukan pada tiga Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) di Bali, yakni PLN UP3 Bali Timur pada ULP Gianyar terjadi pemadaman Senin kemarin mulai pukul 10.00 Wita-16.00 Wita yang berimbas di seputaran Jalan Ir Sutami Kemenuh, Jalan Raya Mas Ubud, Nirmala Supermarket dan sekitarnya. Lalu Pemadaman pukul 11.00 Wita-15.00 Wita berdampak pada pelanggan khusus Gajah Taro dan Seputaran Jalan Raya Singakerta, Dangin Labak. Sementara untuk ULP Karangasem pemadaman terjadi pukul 11.00 Wita-14.00 Wita yang berdampak ke Desa Tenganan, Nyuh Tebel, dan Pesedahan.

(080)

277

Check Also

indonesiaexpose.co.id

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 77

Renungan  Joger

Bali, Senin 30  Juni  2025 Renungan  Joger   91