Friday , March 29 2024
Home / Bali / Dulu Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali sekarang menjadi Universitas Bali Internasional

Dulu Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali sekarang menjadi Universitas Bali Internasional

Denpasar, Kamis  31  Oktober  2019

 

Dulu Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali sekarang menjadi Universitas Bali Internasional

 

Rektor Universitas Bali Internasional, Prof. Dr.dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM)di Kampus Bali Internasional, Jl. Seroja, Gg. Jeruk, Kel. Tonja, Denpasar-Bali, Kamis (31/10/2019)

 

BALI, INDEX – Seiring meningkatnya kebutuhan dunia industri,Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Medika Persada Bali berubah menjadi Universitas Bali Internasional.

Hal ini ditandai dengan penyerahan surat keputusan (SK) perubahan bentuk yang diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VIII Bali, NTB dan NTT, kepada Ketua Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia, Kamis (31/10), bertempat di Kampus Bali Internasional, Jl. Seroja, Gg. Jeruk, Kel. Tonja, Denpasar-Bali.

Rektor Universitas Bali Internasional, Prof. Dr.dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM) mengatakan,  melalui SK Menristek Dikti tanggal 10 Oktober 2019, maka Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Medika Persada Bali berubah menjadi Universitas Bali Internasional. Dengan 8 program studi (Prodi) unggulan yang dimiliki yaitu S1 Farmasi Klinis, S1 Fisioterapi, S1 Manajemen Informasi Kesehatan, S1 Adminstrasi Rumah Sakit, S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, S1 Psikologi, S1 Teknologi Laboratorium Medik dan D4 Teknik Elektro Medik, Universitas Bali Internasional menambah satu prodi baru yaitu S1 bisnis digital.

” Prodi Bisnis Digital didirikan, karena menurut pengamatan kami merupakan yang pertama di Bali, dan kami nomor empat ada di Indonesia. Karena kami anggap bahwa revolusi industri 4.0 memerlukan pengembangan sumber daya manusia yang memahami itu. Dan Prodi Bisnis Digital ini mudah – mudahan dapat memberikan sumbangan bagi Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk menyongsong era digital,” tutur Prof. Dr.dr. I Made Bakta di Denpasar, Bali, Kamis (31/10/2019).

Menurutnya, dengan memperluas dari status institut yang hanya mengelola satu rumpun menjadi universitas yang mengelola banyak ilmu maka konsekuensinya adalah tanggung jawab yang lebih besar.

” Apalagi kami menyandang nama Bali Internasional tentu berat sekali beban yang harus kita pikul dipundak ini. Sebagai sebuah institusi kita baru 4 tahun resmi meski faktualnya baru 3 tahun. Kedepan kami akan merencanakan restrukturisasi dari organisasi institut menjadi universitas,” ujar Bakta.

Lanjut Bakta, pihaknya juga akan menghadirkan guru tamu untuk menghasilkan kualitas SDM yang bagus.Serta memenuhi kebutuhan infranstruktur untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa.

Sementara ,Kepala LLDIKTI wilayah VIII, Prof Dr I Nengah Dasi Astawa menambahkan pihaknya selalu mendorong seluruh perguruan tinggi yang mau mengembangkan diri untuk peningkatan kualitas.

” Kampus yang program studinya kurang begitu diapresiasi pasar saat ini, dikembangkan melalui merger maupun akuisisi, dan IIK juga mengakuisisi salah satu perguruan tinggi di Bali yang sekaligus melakukan perubahan bentuk dari institut menjadi universitas,” ungkapnya.

Menurutnya, Perguruan Tinggi yang tidak berkualitas pasti ditinggalkan masyarakat. Jadi menambah prodi yang lebih relevan dengan kebutuhan industri itu sangat baik.

Sementara, Bendahara Yayasan Anugerah Bali Indonesia, Ketut Sugiarta, SE, MM mewakili ketua yayasan sangat mendukung segala upaya IIK yang kini menjadi Universitas Bali Internasional.

” Kami berharap universitas yang baru ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang ada.Dengan dukungan motivasi dari pemerintah untuk mendorong mahasiswa menjadi pengusaha,dan unicorn baru,” tutupnya.

(080)

 

2,498

Check Also

Renungan  Joger

Bali,  Kamis  28  Maret  2024 Renungan  Joger   187

Jaya Negara Terima Konjen India Shashank Vikram, Bahas Sejumlah Potensi Kerjasama Antara Kedua Pihak

Denpasar, Rabu  27   Maret  2024 Jaya Negara Terima Konjen India Shashank Vikram, Bahas Sejumlah Potensi …