Friday , April 26 2024
Home / Bali / Prof. Dr. I Made Bandem Mendapat Bintang Jasa dari Kaisar Jepang

Prof. Dr. I Made Bandem Mendapat Bintang Jasa dari Kaisar Jepang

Denpasar, Rabu  05  Januari  2020

 

Prof. Dr. I Made Bandem Mendapat Bintang Jasa dari Kaisar Jepang

BALI, INDEX  –  Kaisar Jepang Naruhito menganugerahkan Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon untuk Musim Gugur Tahun 2019 pada 3 November 2019 kepada Prof. Dr. I Made Bandem, MA yang diserahkan oleh Konsul Jenderal (Konjen) Jepang di Bali, Hirohisa Chiba di kantor Konsulat Jenderal Jepang, Renon, Denpasar, Jumat (31/01/2019) malam.

 

Penghargaan dari Jepang ini adalah kali kedua diterima oleh Prof. Bandem. Sebelumnya, Prof. Bandem menerima penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang, juga diserahkan oleh Konjen Hirohisa Chiba pada 8 September 2017.

 

Dalam sambutannya Hirohisa Chiba mengatakan, penghargaan kepada Prof. Made Bandem ini karena peran aktif beliau dalam peningkatan persahabatan Indonesia dan negara-negara lain termasuk Jepang melalui bidang seni-budaya dan akademisi.

 

“Saat menjadi guru kesenian di Kokar Bali, tahun 1965 beliau ikut dalam misi kesenian kepresidenan Republik Indonesia ke luar negeri termasuk Jepang. Lalu setelah lulus dari Asti Denpasar tahun 1968, beliau melanjutkan bidang seni tari dan musik di Unveritas Hawaii, dan pada saat itu Prof. Bandem tertarik mempelajari kesenian Jepang seperti Bon Odori (tari rakyat) dan Taiko (drum tradsional). Kemudian saat studi S2 di Universitas California (1970 – 1972) dan S3 di Universitas Wesleyen, Amerika Serikat (1977-1980), Prof. Bandem mempelajari kesenian klask Jepang yakni tari Bugaku dan music Gagaku dari seorang maestro Jepang dan mengadakan pentas di kuil-kuil Jepang di Los Angeles, Middletown dan Connecticut,” kata Hirohisa Chiba.

 

Saat menjadi Ketua STSI Denpasar Prof. Bandem ditunjuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai artistic director pada Festival Persahabatan Indonesia-Jepang. Selama 14 bulan, Pof. Bandem setiap bulan memimpin tim kesenian Indonesia ke Jepang.

 

“Saat memimpin Asti dan STSI Denpasar, Prof. Bandem banyak menerima dan mengajar mahasiswa darmawisata dan non-darmawisata dari Jepang. Bahkan saat ini banyak mahasiswa dan peneliti dari Jepang sedang belajar di Sanggar Seni Makaradhwaja milik Prof. Bandem dan istri Ny. Dr. Swasti Widjaja Bandem,” urai Hirohisa Chiba.

 

Saat peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang – Indonesia yang dilaksanakan di Bali tahun 2018, Prof. Bandem dan ITB STIKOM Bali mendukung penuh dengan menampilkan berbagai kesenian Bali dan bekerjasama dengan Konsulat Jepang menyelenggarakan symposium bertajuk ”Jepang dan Indonesia – 60 Tahun Hubungan Kemitraan dan Prospek untuk Masa Depan”.

 

Prof. Bandem menyajikan makalah berjudul “Pernan Seni dan Budaya Sebagai Media Diplomasi dan Komunikasi Antar Indonesia dan Jepang”. Prof. Bandem yakin, pertukaran seni – budaya memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia, khususnya Bali.

Menurut Hiroshi Chiba, sebagai Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Denpasar dan salah seorang pendiri ITB STIKOM Bali, Bandem terus merintis, mengembangkan dan membuka jalan bagi kerjasama internasional antara ITB STIKOM Bali dengan Kyushu Sangyo University, Fukuoka dan Bunkyo University; serta membuka pusat Studi Jepang di ITB STIKOM Bali.

 

Atas penghargan ini, Prof. Made Bandem dalam sambutannya menghaturkan samudera terima kasih kepada Yang Mulia Sri Baginda Kaisar Jepang (Kaisar Naruhito) yang menganugrahkan Bintang Jasa kepadanya.

 

“Penghargaan ini merupakan long life achievment bagi saya dan saya akan bekerja keras unuk meningkatkan hubungan kebudayaan dan pendidikan antara Bali (Indonesia) dan Jepang di masa mendatang,” kata Prof. Bandem di Denpasar,Bali,Rabu (05/2/2020

 

Prof. Bandem juga berterima kasih kepada Konjen Jepang, Hirohisa Chiba dan Wakilnya Koichi Ohashi atas kecermatan mereka sebagai diplomat untuk mengamati perkembangan hubungan kebudayaan dan pendidikan Bali dengan Jepang, serta menominasi Prof. Bandem untuk memperoleh Bintang Jasa yang sangat prestisius ini.

 

“Sebagai seniman, saya telah lama mempelajari kesenian Jepang, khususnya musik Gagaku, sebuah ansambel yang lahir pada abad VII, terdiri dari daiko, kako, shakubyoshi, biwa, shakuhaci, reuteki, koto dan berbagai instrumen lainnya. Bersamaan dengan mendalami musik klasik Jepang tersebut, saya dan istri (Swasthi Widjaja Bandem) juga pernah mempelajari tarian topeng klasik Bugaku dan kami kami secara intensif mementaskan kedua musik dan tari itu ketika berada di Amerika,” sebutnya.

 

Prof. Bandem mengakui, penunjukkan dirinya oleh Pemerintah Indonesia untuk menjadi Artistic Director Festival Pershabatan Indonesia-Japan yang berlangsung di seluruh provinsi (prefecture) dan kota-kota besar di Jepang dan dikunjungi oleh 2. 689.395 orang, tak lepas dari keberhasilannya sebagai sutradara kesenian Bali/Indonesia pada Expo Vancouver Canada (1986), Expo Brisbane Australia (1988), Festival of Indonesia di AS (KIAS 1990-1991), Hanover Fair Jerman (1995), dan festival internasional lain yang pernah diikutinya.

 

Prof. Dr. I Made Bandem, MA. mengatakan, ia tertarik dengan kebudayaan Jepang karena kedekatan budaya dengan Bali dan budaya Indonesia. Bahkan sampai sekarang, pendiri ITB-STIKOM Bali dan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti ini, masi menulis tentang artikel-artikel tentang musik etnik dari riset yang dilakukannya.

 

“Sebagai seniman, saya telah lama mempelajari kesenian Jepang, khususnya musik Gagaku, sebuah ansambel yang lahir pada abad ke-7,” kata Bandem.

 

Kiprah Made Bandem bersama Jepang juga dilakukan ketika dirinya menjadi Ketua Asti Denpasar. Ia aktif bekerjasama dengan dengan The Japan Foundation, The Toyota Foundation, The Yamashirogumi Foundation, The Min-On Concert Organization. Kerjasama itu terhubung dalam pengiriman misi kesenian Bali ke Negeri Matahari.

(080)

441

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Kamis  25  April  2024 Renungan  Joger 77

Walikota Jaya Negara Buka Sosialisasi Pengelolaan APBD Kota Denpasar, Wujudkan Tata Kelola Keuangan Yang Tertib, Transparan Dan Akuntabel.

Denpasar, Rabu  24  April  2024 Walikota Jaya Negara Buka Sosialisasi Pengelolaan APBD Kota Denpasar, Wujudkan …