Wednesday , July 2 2025
Home / Bali / Bali Jadi Tuan Rumah Perhelatan KTT AIS Forum  2023 dan WWF  2024

Bali Jadi Tuan Rumah Perhelatan KTT AIS Forum  2023 dan WWF  2024

Nusa Dua, Rabu 09 Agustus 2023

Bali Jadi Tuan Rumah Perhelatan KTT AIS Forum  2023 dan WWF  2024

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id  –  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan mendukung Konferensi Tingkat Tinggi/KTT (High Level Meeting) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Bali yang dijadwalkan di Nusa Dua, Kabupaten Badung pada 11 Oktober 2023 .

” Kami juga akan  menyediakan Media Center.Media Center AIS Forum 2023 rencananya akan beroperasi pada 9-13 Oktober 2023, yang berlokasi di kawasan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Usman Kansong, saat Media Briefing AIS Forum 2023 yang dirangkai dengan Pertemuan World Water Forum (WWF) ke-10, di Nusa Dua, Bali, Rabu (9/8/2023).

Menurutnya, diperkirakan akan ada 500 hingga 1.000 jurnalis dari dalam dan luar negeri hadir di acara itu, sehingga kami akan menyiapkan media center yang lengkap, minimal seperti pada event G20 dan KTT ASEAN, untuk jumlah pastinya menunggu registrasi media dibuka yang diperkirakan mulai akhir September 2023 nanti,” ungkap Usman Kansong.

“Sejauh ini ada 13 kepala negara akan hadir, kami harap mendekati 11 Oktober makin banyak yang konfirmasi,”  papar Usman Kansong.

Usman menjelaskan beberapa kepala negara yang konfirmasi hadir pada KTT AIS yang pertama kali digelar tersebut di antaranya Papua Nugini, Fiji, dan Vanuatu.

” KTT AIS yang menjadi wadah kerja sama 51 negara pulau dan kepulauan itu tidak hanya sekedar pertemuan namun menekankan solusi konkrit terkait empat masalah yakni mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim,” jelasnya.

Indonesia memberikan perhatian penting terkait isu tersebut termasuk terkait sampah di laut mengingat Indonesia juga menyumbang sampah plastik di laut mencapai 12,5 juta metrik ton, berdasarkan survei pada 2015 dan belum ada perubahan survei yang terbaru.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama melalui konferensi video, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Sora Lokita mengungkapkan empat isu tersebut dirumuskan melalui identifikasi negara di forum AIS.

Dia mengungkapkan forum AIS merupakan inisiatif Indonesia yang pertama kali idenya muncul pada 2017 mengingat Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.

Sehingga, lanjut dia, Indonesia bisa berkontribusi kepada negara pulau dan kepulauan karena memiliki karakteristik geografis dan tantangan yang sama.

Selain empat isu tersebut, kata dia, ada dua tantangan lainnya di antaranya polusi maritim, konektivitas, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

“Indonesia punya banyak praktik terbaik, kami tidak mau simpan tapi ingin membuat gerakan global di mana cara pintar ini bisa digerakkan, harapannya gerakan jadi lebih masif sehingga bisa mengatasi tantangan bersama,”  sambung Sora Lokita

Sedangkan, Penasehat Senior Tata Kelola Iklim di Badan PBB terkait Program Pembangunan (UNDP) Indonesia Abdul Wahid Situmorang mengharapkan solusi yang ditawarkan atau dikerjasamakan adalah solusi yang bisa digunakan semua negara baik negara berkembang dan negara maju.

“Oleh karena itu Sekretariat AIS Forum, kami mengumpulkan berbagai solusi oleh pemangku kepentingan, kami kumpulkan sebagai AISPedia, solusi itu kami gunakan sebagai wadah untuk kerja sama dengan negara pulau dan kepulauan,” ucapnya.

Indonesia kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan dunia merupakan kepercayaan dunia kepada kepemimpinan Tanah Air setelah sejumlah perhelatan penting digelar di antaranya KTT G20, ASEAN Summit di Labuan Bajo dan di Jakarta, serta dalam waktu dekat KTT AIS dan Forum Air Dunia (WWF) 2024.

Selain dihadiri para delegasi dan pemangku kepentingan lainnya, KTT AIS diperkirakan juga dihadiri sekitar 500-1.000 wartawan baik media dari dalam dan luar negeri.

“Ini akan menguntungkan bagi ekonomi Bali karena karena ada perputaran uang baik penyelenggaraan, hotel, persewaan mobil, oleh-oleh,” ucap Usman Kansong.

Sementara itu, Direktur Informasi Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo, Septriana Tangkary, dalam kesempatan yang sama menambahkan jika media center sebagai pusat informasi dari penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 akan dilengkapi dengan fasilitas ruang kerja/briefing media, tempat distribusi khusus pusat siaran Internasional, area makan dan perhotelan, ruang konferensi pers, simultan interpreter, media lounge, internet berkecepatan tinggi, serta perangkat komputer dan laptop.

“ Bahkan kata Pak Dirjen nanti bisa juga kita sediakan area pijat refleksi sehingga bisa membantu meredakan kelelahan rekan-rekan jurnalis, kami juga sediakan coffee break dan makan siang, jadi teman-teman media tinggal fokus bekerja,” tandas Septriana Tangkary.

Sejak diinisiasi pada 2018, total negara anggota AIS Forum kini mencapai 51 negara, berbagai rangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi dan menteri negara AIS Forum pun telah diadakan untuk membangun dan menguatkan kolaborasi antar negara AIS.
Pada AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Bali, 11 Oktober 2023, Indonesia juga akan mengundang ke-51 negara-negara itu untuk bergabung dalam berbagai pertemuan di tingkat pejabat tinggi, tingkat menteri dan tingkat kepala negara.

(110)

619

Check Also

indonesiaexpose.co.id

Bali, Selasa 01 Juli  2025 73

Renungan Joger

Bali, Selasa  01  Juli  2025 Renungan  Joger 76