Wednesday , September 3 2025
Home / Jawa Timur / Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Hanya 68 Persen, Komisi II Akan Evaluasi

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Hanya 68 Persen, Komisi II Akan Evaluasi

Surabaya , Minggu  08  Desember  2024

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Hanya 68 Persen, Komisi II Akan Evaluasi

 

 

Jawa Timur,  indonesiaexpose.co.id  – Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak 2024 menurun dari beberapa penyelenggaraan sebelumnya. Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Mochamad Afifuddin mengatakan partisipasi pemilih dalam Pilkada se-Indonesia rata-rata hanya sekitar 68 persen. Padahal, menurut data KPU, partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 mencapai 81,78 persen.

Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan setidaknya ada beberapa hal yang menjadi faktor menurunnya tingkat partisipasi pemilih tersebut. Pertama adalah kejenuhan yang dirasakan masyarakat ketika Pemilu dan Pilkada berlangsung pada tahun yang sama. “Kejenuhan akan pemilihan dalam tahun yang sama itu yang paling nyata,” kata Dede melalui siaran tertulisnya di Surabaya, Jatim, Jumat (6/12/2024).

Faktor kedua, menurut Dede adalah biaya Pilkada yang cukup tinggi, sehingga calon-calon yang yang dihadirkan bukanlah yang diharapkan masyarakat. “mungkin yang diharapkan tidak mampu, karena cost-nya yang begitu besar apalagi sekarang serentak dengan Pilkada daerah lainnya,” jelasnya.

Selain itu, yang menjadi faktor selanjutnya adalah kurangnya sosialisasi dari KPU untuk merangkul pemilih pemula yang merupakan generasi muda. “Menggapai para pemilih pemilih pemula yang notabenenya sekarang kan banyak yang generasi-generasi muda, gen z itu juga kurang mampu merangkul, ya baik pesertanya maupun juga dari sosialisasi KPU,” lanjutnya.

Untuk itu, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan Komisi II nantinya akan mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan Pilkada serentak yang pada tahun ini dilaksanakan di tahun yang sama dengan Pemilu.

“Itu sebabnya kami berpikir kami perlu evaluasi ke depan. Apakah perlu kita bedakan tahunnya sehingga euforia untuk memilihnya itu menjadi sangat besar. Karena kalau masyarakatnya terus ogah-ogahan males atau calonnya yang kurang menarik bagi mereka yang mereka tidak akan datang gitu,” kata Dede.

1,096

Check Also

I Made Supartha, S.H.,M.H. Ketua Fraksi PDIP Bali : Apresiasi Rencana Pemprov.Bali  Ajukan Ranperda Alih Fungsi Lahan 

Denpasar, Sabtu  30  Agustus  2025 I Made Supartha, S.H.,M.H. Ketua Fraksi PDIP Bali : Apresiasi …

DPRD Bali Sidak Nuanu Creative City

Tabanan, Kamis  28  Agustus  2025 DPRD Bali Sidak Nuanu Creative City   DPRD Bali melakukan sidak …