Delegasi PIMNAS 32 Didaulat Jadi Ambassador Pariwisata Badung

Badung,  Sabtu  31  Agustus  2019

 

Delegasi PIMNAS 32 Didaulat Jadi Ambassador Pariwisata Badung

 

BALI,  INDEX  –  Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Ir. I Made Badra, M.M. sengat mensyukuri adanya penyelenggaraan Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ke- 32 di Universitas Udayana dan dipusatkan di Kampus Unud Bukit Jimbaran. Made Badra menilai kehadiran ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia ke Unud menjadi sarana yang ampuh mempromosikan daya tarik wisata yang ada di wilayahnya.

“Selesai kegiatan PIMNAS saudara mahasiswa dan bapak/ibu dosen pendamping jangan langsung balik ke daerah masing-masing, datanglah ke destinasi wisata yang ada di Badung. Mahasiswa dapat berswa foto, upload dan viralkan di media sosial, maka kalian sudah menjadi ambassador pariwisata Badung,” ujar Made Badra kepada indonesiaexpose.co.id ,melalui pesan tertulisnya kemarin.

Made Badra menjelaskan, kinerja sektor pariwisata Kabupaten Badung yang berkontribusi besar terhadap pembangunan pariwisata Bali dan Nasional. Infrastruktur dan akomodasi mendukung pembangunan pariwisata di Kabupaten Badung sangat memadai. Dari 140.000 kamar hotel di Bali, 102.000 kamar ada di Kabupaten Badung.

“ Enam puluh lima persen dari jumlah kedatangan wisatawan di Bali ada di Badung dan pada sekala nasional kedatangan wisatawan di Badung dalam kisaran 40% dari kunjungan wisatawan internasional,” tegas Made Badra.

Menurutnya, keunggulan Badung  memiliki kebijakan pembangunan pariwisata yang konfrehensif. Pengembangan pariwisata Badung di bagi menjadi tiga zone. Wilayah Badung Utara sebagai pengembangan desa wisata yang akan dilengkapi Giri Parkland atau wahana rekreasi buatan seperti disneyland. Giri Parkland akan dibangun mulai tahun anggaran 2020 dan diharapkan beroperasi pada 2021. Badung Tengah dengan Taman Ayun sebagai icon pariwisata, dikembangkan sebagai pusat pengembangan pariwisata budaya.

Selanjutnya Badung Selatan, kata Made Badra, dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia dengan adanya 55 hotel berbintang, adanya sarana MICE dan event-event budaya yang ada disepanjang 82 KM garis pantai Kabupaten Badung.

“Banyak daya tarik wisata berkembang pesat di Badung Selatan, seperti Pantai Pandawa, Pantai Melasti, Uluwatu, dan juga Water Blow. Silahkan datang ke water blow untuk foto-foto. Kami kasi gratis, sampaikan Kadiparda Badung yang merekomendasikan ke water blow pasti dikasi gratis,” ungkap Made Badra meyakinkan delegasi agar mau jadi ambassador pariwisata.

Madra mengatakan keberadaan wisatawan sebagai ambassador pariwisata sangat efektif untuk mendatangkan wisatawan ke Badung. Efektivitas promosi pariwisata melalui media sosial sangat nyata, katanya, ketika berkunjung ke Bali Swing bersama CEO Alibaba, ada ribuan pasangan kaum milineal menyaksikan di China. Sebagian perempuan milineal China meminta pacarnya untuk berkenjung ke Bali Swing. Ditambahkan, Badung memiliki 39 daya tarik wisata (DTW) yang menjadi andalan memikat wisatawan. Secara rinci DTW di Badung ada 30 DTW berbasiskan alam, 7 DTW budaya, DTW buatan dan sarana convensi masing-masing satu buah.

Drs. I Made Teja dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali menambahkan, kebijakan pengurangan sampah plastik di Provinsi Bali. Pemerintah Provinsi Bali, lanjutnya, bekerjasama dengan universitas negeri dan swasta di Bali memasyarakatkan pengurangan sampah plastic lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Sekarang tolok ukur keberhasilan mahsiswa KKN bukan pada pembuatan jalan atau batas desa, tetapi bagaimana mereka meningkatkan partisipasi masyarakat mengurangi sampah plastik,” tutupnya. Stadium generale yang diikuti perwakilan dari masing-masing universitas peserta PIMNAS 32.

PIMNAS merupakan program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ditjen Belmawa Kemenristekdikti) di bidang penalaran dan kreativitas mahasiswa. PIMNAS bertujuan menciptakan iklim ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tercipta mahasiswa Indonesia yang kreatif, Inovatif, unggul, mandiri berlandaskan budaya nasional dalam bingkai kebhinekaan.

(078)