Denpasar, Senin 20 Januari 2020
Manual Brew dinilai mampu menggali kopi dari variabel-variabel yang ada.
BALI, INDEX – Setiap kopi dapat memberikan pengaruh rasa yang berbeda-beda tergantung pada cara pembuatan kopi. Baik itu kopi yang diseduh dengan metode manual brew atau menggunakan mesin espresso.
Barista sekaligus pemilik kedai Voltvet Eatery & Coffee Askari Makmur menjelaskan perbedaan dari dua cara penyeduhan kopi antara manual brew dengan espresso saat ditemui dalam acara ‘Manual Brew & Milk Texturing’ Voltvet Eatery & Coffee – Jalan Veteran no. 11a, Denpasar, Bali, Minggu (19/1/2020).
Penggunaan mesin espresso dapat menghasilkan kopi-kopi seperti caffelate atau capucino yang dicampur bahan tambahan lain. “Bisa dicampurin susu dan espresso,” kata Askar.
Sementara untuk metode manual brew lebih menggali kopi dari variabel yang ada. “Nah, kalau manual brew ini kita lebih mengulik lebih dalam lagi si kopi itu,” ujar dia.
“Kita harus mendapatkan si manis kopi itu gimana caranya terus kita harus bikin suhu air yang pas itu gimana caranya,” katanya. “Jadi, ngulik dari variabel-variabel itu gimana yang pas.”
Sementara itu, dalam menyeduh kopi Askar menegaskan bahwa tidak ada aturan baku. Semua itu kembali lagi pada selera masing-masing orang.
“Menyeduh kopi itu nggak ada hukum baku. Nggak ada kopi yang nggak enak. Semua kopi itu enak. Tergantung selera masing-masing,” ujar dia.
Voltvet atau singkatan dari voltage dan veteran merupakan warung sekaligus coffee shop yang berdiri di kawasan Kota Denpasar, Bali.Tepatnya berada di Jalan Veteran No 11A.
Volvet Eatery & Coffee merupakan tempat yang dapat sebagai sarana bagi anak-anak muda untuk kembali mengenal dan mengetahui sejarah yang ada di Bali.
(075)