Wednesday , July 2 2025
Home / Bali / Kebijakan  Efesiensi Anggaran berdampak pada Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali 2025

Kebijakan  Efesiensi Anggaran berdampak pada Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali 2025

Denpasar, Selasa  25  Pebruari  2025

         Kebijakan  Efesiensi Anggaran berdampak pada Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali 2025

Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar pertemuan Balinomics 2025, Selasa (25/2/2025).(Foto/indonesiaexpose.co.id)

Bali, indonesiaexpose.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggelar acara BALINOMICS, sebuah forum diseminasi ekonomi dan kebijakan terkini, bertempat di Hall Tampaksiring, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali  Jl. Letda Tantular No. 4, Denpasar , Selasa (25/2/2025).

Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja dalam sambutannya mengatakan,  BI tetap mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75% sesuai keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 Februari 2025 .

“Keputusan ini selaras dengan upaya menjaga inflasi 2025-2026 dalam kisaran 2,5±1%, stabilisasi nilai tukar Rupiah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Erwin.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2025 berada di kisaran 5,0-5,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan proyeksi ekonomi nasional yang berada di rentang 4,7-5,5% (yoy). Optimisme ini didukung oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2025 yang mencapai 137,75, serta kenaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2025 menjadi 117,2.

Sementara di tanya tentang dampak dari efisiensi anggaran pemerintah pusat untuk pariwisata Bali ?

Pariwisata MICE Bali perlahan mulai merasakan dampak dari efisiensi anggaran pemerintah pusat, seperti  kegiatan meeting kementerian dan lembaga tidak diperkenankan digelar di luar kantor.

Ketua Bali Tourism Board Provinsi Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengakui, pariwisata MICE bakal terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.

Bali selama ini banyak menjual fasilitas meeting, incentive, convention dan exhibition (MICE). Pembatalan terhadap reservasi hotel sudah terjadi hingga ke angka 50 persen.

Namun selain MICE, Bali juga menjual pariwisata leisure yang selama ini didominasi oleh wisatawan mancanegara.

“Tapi jangan khawatir, Bali itu pasarnya internasional tapi bukan berarti domestiknya tidak penting, tapi leisure ini sangat signifikan dari spender nya wisman itu jauh lebih tinggi dari spender domestik,” kata Agung Partha Adnyana di Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali, Selasa (25/2/2025).

Ia mengatakan, kebijakan efisiensi yang diambil Presiden Prabowo Subianto ini juga pernah dilakukan oleh Joko Widodo. Namun, karena dampaknya terasa hingga ke UMKM, maka saat itu Jokowi membatalkan kebijakan penghematan anggaran.

“Kalau berkaca dari sebelumnya, ketika pak Jokowi presiden, kebijakan itu cuma berlangsung tiga bulan karena dampaknya luas. Kita berharap yang sekarang juga akan begitu,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, pihaknya menekankan ada diversifikasi pariwisata. Pengembangan daya tarik wisata seperti pariwisata budaya, gastronomi hingga industri kreatif.

 

460

Check Also

indonesiaexpose.co.id

Bali, Selasa 01 Juli  2025 83

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Jakarta, Selasa 01  Juli  2025. Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan …