Inflasi Kabupaten Tabanan Pada Awal Tahun Masuk Ketegori Rendah

Tabanan, Rabu  05  Maret  2025

Inflasi Kabupaten Tabanan Pada Awal Tahun Masuk Ketegori Rendah

 

Rapat Koordinasi: Upaya Pemkab Tabanan dalam Pengendalian Inflasi

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id   – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan telah merilis data inflasi pada Februari 2025, yang mencerminkan berbagai faktor ekonomi yang memengaruhi harga-harga di wilayah tersebut. Jika melihat perbandingan data inflasi, Bulan Januari inflasi Tabanan mencapai angka 3 persen year-on-year (yoy), turun di bulan Pebruari 1,23 persen yoy. BPS Tabanan menyatakan, angka ini termasuk kategori rendah.

Inflasi tahun ke tahun (Februari 2025 terhadap Februari 2024) tercatat sebesar 1,23 persen, sementara inflasi bulan ke bulan (Februari 2025 terhadap Januari 2025) mengalami kenaikan 1,05 persen. Adapun inflasi tahun kalender (Februari 2025 terhadap Desember 2024) tercatat mengalami deflasi sebesar -0,57 persen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi pada Februari 2025 seperti hari raya keagamaan seperti Pagerwesi dan Tumpek Landep yang meningkatkan permintaan terhadap berbagai kebutuhan pokok dan barang keperluan ibadah.
Diskon tarif listrik pascabayar 50 persen untuk pelanggan listrik pascabayar selama Februari 2025, yang berdampak pada pengurangan tekanan inflasi.

Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mengalami kenaikan, termasuk jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Hal ini memberikan dampak langsung terhadap biaya transportasi dan harga barang lainnya.

Inflasi tertinggi di Bali pada Februari 2025 tercatat di Kota Denpasar sebesar 1,70 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Singaraja, hanya 0,27 persen. Sementara itu, secara nasional, tercatat terjadi deflasi sebesar -0,09 persen.

Berdasarkan data BPS Tabanan, beberapa komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi Februari 2025 antara lain beras, daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, dan angkutan darat. Diperkirakan pada Maret 2025, harga beberapa bahan pangan masih akan mengalami tekanan inflasi akibat faktor musiman, seperti belum masuknya panen raya dan meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, berakhirnya diskon listrik prabayar diprediksi akan meningkatkan tarif listrik, yang dapat berdampak pada kenaikan inflasi bulan mendatang.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut serta radiogram dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 500.2/1457/SJ Tanggal 28 Februari 2025, terkait upaya Pengendalian Inflasi dan Surat dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor: PK.TPID/76/M.EKON/02/2025 Tanggal 27 Februari 2025 Perihal Upaya Menjaga Inflasi Tahun 2025 serta menjaga stabilisasi harga pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025, telah dilakukan rapat koordinasi melalui aplikasi zoom meeting yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia serta diikuti oleh Forum Komunikasi dan Pimpinan Daerah (Forkopimpda) Kabupaten Tabanan dan dipimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan pada Selasa, 4 Maret 2025.

Menanggapi perkembangan tersebut, Plt. Asisten II Setda, I Gusti Agung Rai Dwipayan, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tabanan akan terus berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan memastikan ekonomi daerah tetap terkendali.

“Kami akan mengoordinasikan langkah-langkah strategis dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk OPD terkait, pelaku usaha, serta masyarakat, guna menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Langkah mitigasi seperti optimalisasi pasokan bahan pangan, penguatan distribusi, serta kerja sama dengan berbagai pihak akan terus dilakukan agar dampak inflasi dapat diminimalkan,” ujar I Gusti Agung Rai Dwipayan.

Dengan perkembangan ini, pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok dan memastikan stabilitas ekonomi di Kabupaten Tabanan.