Wednesday , April 24 2024
Home / Bali / BOP Labuan Bajo : Akibat Mahalnya Tiket Pesawat, Presentase Wisatawan Lokal Menurun

BOP Labuan Bajo : Akibat Mahalnya Tiket Pesawat, Presentase Wisatawan Lokal Menurun

Mangunpura,  Senin  01  Juli  2019

 

 

BOP Labuan Bajo : Akibat Mahalnya Tiket Pesawat, Presentase Wisatawan Lokal Menurun

Director of Tourism Marketing Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Sutanto Werry

BALI, INDEX  – Kenaikan harga tiket pesawat sangat berdampak bagi pariwisata di Bali. Bahkan, daerah lain pun juga terkena dampaknya, yakni di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Director of Tourism Marketing Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Sutanto Werry mengatakan akibat naiknya harga tiket pesawat juga berimbas pada grafik kunjungan turis yang datang ke Labuan Bajo.

“Kalau Labuan bajo peningkatan tinggi sekali presentasenya 30-40 persen, cuma memang di 2019 ini agak menurun di wisatawan domestik, justru wisatawan asing tetap meningkat dua kali lipat dari bulan yang sama di tahun 2018,” kata Werry, saat ditemui tim Indonesia Expose di Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) belum lama ini.

Lanjutnya, pihaknya menduga itu terjadi karena dipicu oleh harga tiket pesawat yang sedang bergejolak dalam negeri. Sedangkan luar negeri cenderung stabil karenanya peningkatan wisatawan lebih ke mancanegara.

Sementara itu Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, I Ketut Ardana mengatakan harga tiket mahal ini terjadi terutama di dalam penerbangan domestik tapi untuk penerbangan internasional masih cukup bagus walaupun ada penurunan tidak signifikan.

“Tetapi jangan berfikir bahwa harga tiket mahal ini tidak mempengaruhi turis internasional, karena turis internasional yang lay of stay terutama Eropa, Amerika itu tidak satu stop, tidak hanya Bali saja. Biasanya mereka menggabungkan antara Bali dan Toraja dan daerah lainnya,” kata Ardana.

Menurutnya, ketika harga domestik mahal ini akan berpengaruh juga dengan harga packaging yang dibeli turis itu seperti yg mau 3 destinasi menjadi 2 saja itu pengaruhnya yang kami lihat.

Antisipasinya, harus berkoordinasi dengan pihak airline dan pemegang kebijakan serta pihak pemerintah yakni kementerian perhubungan.

Saat ditanya data penurunan wisatawan,Ardana mengatakan untuk data pastinya belum ada, tapi rata-rata penurunan sekitar 10 persen. Tapi kalau internasional belum ada. Jadi yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini, yakni konsistensi dalam menjual destinasi.

“Jadi menjual destinasi itu harus konsisten, kalau dadakan hilang membuat market tidak confident,” tutupnya.

(016)

328

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Selasa  23  April  2024 Renungan  Joger   81

Indonesia Expose.co.id

Bali, Senin 22 April 2024     70