Denpasar, Rabu 24 Mei 2023
Deklarasi Yayasan Bhakti Petani Nusantara dan Pelantikan Pengurus Koperasi Bhakti Mandiri.
Gede Suarsa bersama Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.IP, M.Si., Kepala Staf Kepresidenan RI yang sekaligus sebagai Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
Bali, indonesiaexpose.co.id – Dalam sebuah artikel berjudul Manusia Bali, Bunga, Pangan (Radar Bali, 15 Juni 2008), tokoh spiritual Bapak Anand Krishna sudah mengingatkan bahwa Bali sebelum tahun 1930-an sesungguhnya dikenal dunia sebagai pemasok kelapa dan kelapa sawit nomor satu. Para pedagang datang dengan kapal kosong dan pulang dengan kapal berisikan hasil bumi yang mereka jual dengan harga sangat tinggi di pasar internasional. Mereka akhirnya mulai berpikir tentang cost efficiency. Awalnya mereka mengajak teman-teman mereka untuk berkunjung ke Bali dengan biaya yang sangat rendah, asal kapal mereka tidak kosong. Kemudian, pada tahun 1930, datanglah rombongan wisatawan pertama. Inilah awal organized tourism. Jumlah mereka yang berkunjung mencapai 100 orang.
Saat itu pariwisata merupakan bonus bagi Bali, sama sekali tidak tergantung pada tourisme. Pun tidak tersedia fasilitas yang memadai, namun para wisatawan manca negara senang dengan apa saja yang mereka peroleh di Bali. Inilah genre wisatawan yang sopan, santun, terpelajar, berpendidikan, dan cinta Bali. Hingga saat ini pun tulisan-tulisan mereka masih menjadi acuan ilmiah bagi studi manapun tentang Bali.
Gede Suarsa owner Kopi Bali 88 dan Bali Alpukat 88, mengamini apa yang menjadi wacana spiritualis, humanis dan tokoh lintas agama di atas. Dia juga menyatakan keprihatinan mendalam atas semakin banyaknya alih fungsi lahan, sebagai dampak dari kebijakan Pariwisata Bali yang salah arah.
“Seharusnya pertanian yang dijadikan kepala dan pariwisata adalah ekornya, bukan sebaliknya. Pandemi covid 19 mengingatkan kita semua, kini saatnya untuk banting setir untuk kembali menanam pohon atau tanaman alias bertani, bukan menanam beton”, demikian ujarnya.
Sebagai pelaku pariwisata yang sudah melakoni posisi penting di beberapa hotel berbintang di Bali, tentu merasa jengah. Dengan beberapa tokoh antara lain Prof. Ketut Sumadi dan beberapa tokoh lain yang terpanggil untuk menjaga eksistensi Pertanian Bali, lalu didirikan Yayasan Bhakti Petani Nusantara yang akan dideklarasikan Rabu 31 Mei 2023 di Medori Farm Jalan Wisnu Apit Jaring Belayu Batannyuh Marga Tabanan. Selain pelantikan Pengurus Yayasan Bhakti Petani Nusantara, pada saat yang sama akan dilaksanakan pula pelantikan Pengurus Koperasi Bhakti Mandiri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho
Pelantikan Pengurus Yayasan Bhakti Petani Nusantara ini rencananya akan diwakili oleh Pendiri Yayasan yakni Trisno Nugroho tokoh yang sangat peduli dengan Pertanian Bali dan Nusantara, yang saat ini memegang amanah sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
(071)