Thursday , April 18 2024
Home / Ekonomi / Hakim Setiawan, Pimpinan Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar :  Menabung Sampah jadi Emas dalam bentuk Tabungan

Hakim Setiawan, Pimpinan Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar :  Menabung Sampah jadi Emas dalam bentuk Tabungan

Praya, Selasa 22 Februari 2022

 

Hakim Setiawan, Pimpinan Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar :  Menabung Sampah jadi Emas dalam bentuk Tabungan

 

Unsur Pimpinan PT Pegadaian (Persero) dan Unsur Pemerintah  Desa  saat foto bersama di acara  Bank Sampah Putri Nyale,di Kantor Desa Kuta, Kamis (17/2/2022) lalu.

 

NTB,  indonesiaexpose.co.id  – PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VII Denpasar kembali menggandeng warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah membangun bank sampah sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Setiap sampah yang dibawa dihitung dalam bentuk tabungan emas. Bahkan lewat tabungan itu, warga bisa mendaftar haji.

Pimpinan Wilayah 7 Denpasar PT Pegadaian Hakim Setiawan menjelaskan, menabung sampah jadi emas itu menjadi bagian dari program Pegadaian secara nasional.  Jadi masyarakat yang telah memilah sampahnya bisa di bawa ke bank sampah, lantas mendapatkan emas dalam bentuk tabungan.

“Itu kami yang menyiapkan. Namanya Bank Sampah Putri Nyale,” kata Pimpinan Wilayah 7 Denpasar PT Pegadaian Hakim Setiawan di Kantor Desa Kuta, Kamis (17/2/2022)lalu.

Jadi, warga cukup membawa sampah ke bank sampah yang berdiri di kantor desa. Kemudian ditimbang dan dihitung. Sampah-sampah yang dimaksud non organik.

Dikatakan, di kantor desa tersebut sudah berdiri bangunan bank sampah. Bangunan itu disertai dengan personel dan perlengkapan yang ada.

“Itu atas kolaborasi dan kerja sama lima badan usaha milik negara (BUMN),” ujar Hakim didampingi Kepala Divisi CSR PT Pegadaian kantor pusat Rully Yusuf.

 

Kelima BUMN tersebut yakni PT Pegadaian, Garuda Indonesia, Indonesia Re, Danareksa, dan AirNav Indonesia. “Semoga apa yang kami perbuat ini bermanfaat bagi warga Desa Kuta,” harap Hakim.

Tidak saja menyangkut peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lewat sampah. Melainkan, peningkatan terhadap kepedulian lingkungan. Sehingga Desa Kuta menjadi bersih, indah dan rapi.

Terlebih Desa Kuta menjadi desa inti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kalau sudah seperti itu, maka siapa pun yang datang ke KEK Mandalika. Terutama yang menyaksikan balapan MotoGP di sirkuit Mandalika akan merasa nyaman, terkesan dan meninggalkan kenangan.

Alhasil, mereka kembali datang lagi dengan berlibur bersama keluarga dan rekan-rekannya. “Untuk itu, dari sekarang mari warga Desa Kuta memilih dan memilah sampah,” tandas Hakim.

Untuk harga sudah ditentukan. Atau sesuai jenis sampah yang dibawa.

 

 

944

Check Also

Indonesia Expose.co.id

Tabanan,  Jumat   12  April  2024 95

Triwulan I Tahun 2024, Total Penerimaan Pajak Daerah di Kota Denpasar Capai Rp. 262 Miliar.

Denpasar,  Kamis  11  April  2024 Triwulan I Tahun 2024, Total Penerimaan Pajak Daerah di Kota …